Agama Kultural Masyarakat Pinggiran
Agama Kultural Masyarakat Pinggiran – Ahmad Kholil
Al-Iqtida’ Bi Akhlaqi Rasulillah SAW
Al-Iqtida’ Bi Akhlaqi Rasulillah SAW – Sudirman
Al-Muqtathofat Li Ahlil Bidayah III
Al-Muqtathofat Li Ahlil Bidayah III – Kh. Marzuqi
Aliran Pemikiran Politik Islam Indonesia
Kertas : HVS
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 146
Penulis : Yulianto
Di Era reformasi tahun 1998 telah lahir Partai politik dan organisasi massa berbasis Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kedua organisasi tersebut memiliki semangat yang sama, yaitu memanifestasikan reformasi sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI.) Mereka mengkritik para founding fathers karena melakukan kesalahan fatal dalam memanifestasikan perubahan tujuh karakter amanat pertama piagam Jakarta
Buku ini sangat penting karena Menemukan titik temu aliran politik Islam di Indonesia untuk sebuah kesepakatan bersama-sama membangun semangat kebangsaan. terutama dari Fakta saat ini, ideologi di partai mencair, Semakin terbuka untuk menerima perbedaan, semakin kuat tandanya menumbuhkembangkan proses politik Islam yang dapat mengakomodasi semua organisasi kemasyarakatan Sejatinya ada perbedaan yang sangat mendasar ke empat organisasi-organisasi ini. Muhammadiyah dan NU, telah melihat sistem nasional Selesai dan final tidak memerlukan perubahan, sedangkan FPI dan HTI melakukannya perombakan besar-besaran dari sistem diperlukan pemerintah saat ini. Ini adalah pertanyaan yang mendesak dan penting ditulis
Contemporary Studies of Religion
Contemporary Studies of Religion – M. Zainuddin
EPISTEMOLOGI INTEGRASI ISLAM DAN SAINS
Penulis : Prof. Dr. H. Roibin, M.H.I
Kertas : HVC
Ukuran : 15.5 x 23
Tebal : viii + 76 hlm
Diskusi tentang tema integrasi antara agama dan sains secara sosio-historis hampir menjadi isu sentral yang dialami oleh sebagian besar filosof muslim era klasik. Kajian integrasi agama dan sain dalam konteks moderen ini, bukanlah sesuatu yang unik dan baru. Meski demikian pola hubungan keduanya masih menjadi objek kajian yang menarik dan mewarnai corak pemikiran para agamawan di kalangan masyarakat muslim. Setiap kali isu kajian ini muncul di tengah masyarakat, pada saat yang sama dijumpai makna penting dibalik itu, antara lain : 1) mengingatkan para agamawan muslim belakangan terhadap sikap traumatika masa lalu mengenai relasi kritis-dikotomistik dari hubungan keduanya, 2) membukakan kenangan baru untuk bernostalgia terhadap kesuksesan relasi dinamis-progresif antar keduanya. Dua pengalaman, baik yang pesimis maupun yang optimis sama-sama tidak pernah pudar dari ingatan dan cita-cita idealnya untuk mengkonstruk kembali pengalaman gemilang para akademisi muslim yang respon terhadap paradigma integrasi tersebut. Sikap optimistik terintegrasinya dua entitas tersebut semakin menguat, ketika mereka tanpa sengaja mengenang kembali bukti riil pola integrasi yang dilakukan oleh para filsuf muslim beberapa abad yang silam.