PLURALISME VIS A VIS RADIKALISME; Pluralisme Agama Dalam Konstruksi Aktivis Gerakan Islam Radikal

Sinopsis : Kelompok Islam radikal pada umumnya memosisikan Kristen dan Yahudi sebagai musuh Islam, baik melalui kekerasan fisik maupun kultural. Wacana permusuhan tersebut, pada gilirannya memunculkan sikap rigid yang memosisikan mereka berada dalam kelompok yang berseberangan secara diametral dengan tiga kekuatan: Islam dan Barat, Islam dan Kristen, dan Islam dan Yahudi. Kelompok Islam radikal memiliki kesadaran oposisi simetris terhadap tiga kekuatan, yakni Barat, Kristen, dan Yahudi. Kesadaran oposisi simetris tersebut terdiri dari tiga asumsi: kesadaran sempit yang menciptakan posisi simetris kita dan mereka; karakter defensif yang memandang dunia luar sebagai musuh; dan kesadaran konspiratif yang melihat dunia luar sebagai kelompok yang terorganisir secara rapi untuk menghancurkan Islam di bawah kendali Yahudi. Konstruksi para aktivis Islam radikal terhadap pluralisme agama dan isu-isu yang menyertainya, dapat diklasifikasikan pada dua kategori, teologis dan politis. Secara teologis, Kristen dan Yahudi dikonstruksi sebagai dua agama yang berupaya menghancurkan Islam, melalui kekerasan fisik dan kultural-simbolik (al-Qur’an 2: 120). Penolakan mereka juga didasarkan pada konsep monopoli kebenaran Islam (al-Qur’an, 3: 83). Keduanya juga dinilai sebagai agama yang melakukan penyimpangan teologis sebagaimana dalam al-Qur’an, 5:73. Secara politis, orang-orang Yahudi dan Kristen dikonstruksi sebagai pihak-pihak yang senantiasa berupaya menghancurkan kekuatan Islam, di antaranya melalui penyebaran gagasan pluralisme agama. Liberalisme pemikiran yang saat ini melanda para pemikir Muslim, juga perlu diwaspadai sebagai hasil kerja Yahudi dan Kristen untuk melakukan hegemoni politik atas dunia Islam. Para aktivis gerakan Islam radikal menolak semua ideologi yang “diproduksi” Barat dengan tujuan mengakhiri dominasi teologis dan politik mereka atas umat Islam dan dunia Muslim.

Rp199.000

Kategori:

Penulis : Umi Sumbulah

Kertas : HVS

Ukuran : 15 x 23 Cm

Tebal : ix + 279 hlm

Sinopsis : Kelompok Islam radikal pada umumnya memosisikan Kristen dan Yahudi sebagai musuh Islam, baik melalui kekerasan fisik maupun kultural. Wacana permusuhan tersebut, pada gilirannya memunculkan sikap rigid yang memosisikan mereka berada dalam kelompok yang berseberangan secara diametral dengan tiga kekuatan: Islam dan Barat, Islam dan Kristen, dan Islam dan Yahudi. Kelompok Islam radikal memiliki kesadaran oposisi simetris terhadap tiga kekuatan, yakni Barat, Kristen, dan Yahudi. Kesadaran oposisi simetris tersebut terdiri dari tiga asumsi: kesadaran sempit yang menciptakan posisi simetris kita dan mereka; karakter defensif yang memandang dunia luar sebagai musuh; dan kesadaran konspiratif yang melihat dunia luar sebagai kelompok yang terorganisir secara rapi untuk menghancurkan Islam di bawah kendali Yahudi. Konstruksi para aktivis Islam radikal terhadap pluralisme agama dan isu-isu yang menyertainya, dapat diklasifikasikan pada dua kategori, teologis dan politis. Secara teologis, Kristen dan Yahudi dikonstruksi sebagai dua agama yang berupaya menghancurkan Islam, melalui kekerasan fisik dan kultural-simbolik (al-Qur’an 2: 120). Penolakan mereka juga didasarkan pada konsep monopoli kebenaran Islam (al-Qur’an, 3: 83). Keduanya juga dinilai sebagai agama yang melakukan penyimpangan teologis sebagaimana dalam al-Qur’an, 5:73. Secara politis, orang-orang Yahudi dan Kristen dikonstruksi sebagai pihak-pihak yang senantiasa berupaya menghancurkan kekuatan Islam, di antaranya melalui penyebaran gagasan pluralisme agama. Liberalisme pemikiran yang saat ini melanda para pemikir Muslim, juga perlu diwaspadai sebagai hasil kerja Yahudi dan Kristen untuk melakukan hegemoni politik atas dunia Islam. Para aktivis gerakan Islam radikal menolak semua ideologi yang “diproduksi” Barat dengan tujuan mengakhiri dominasi teologis dan politik mereka atas umat Islam dan dunia Muslim.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “PLURALISME VIS A VIS RADIKALISME; Pluralisme Agama Dalam Konstruksi Aktivis Gerakan Islam Radikal”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *